18 Juli, 2007

Opportunity Cost


Tulisan ini saya posting di GM2020 tanggal 25 Mei 2007. Selamat membaca.


*********


Dalam ilmu ekonomi dikenal konsep Opprtunity Cost. Konsep ini memberi tempat yang sangat signifikan terhadap berbagai pilihan yang dipunyai oleh manusia.

Begitulah manusia. Manusia sesungguhnya sangat beruntung sebab diberi kesempatan oleh Sang Khalik untuk bisa memilih. Memilih di antara banyak pilihan. Ini pertanda yang dapat kita baca atas penegasan Sang Khalik bahwa manusia itu diciptakan dalam kondisi sebaik-baiknya.

Manusia beda dengan Malaikat. Manusia punya hati punya rasa. Malaikat hanya bisa ngikut.

Tapi bukan berarti ini mudah bagi manusia. Justru karena dikasih kesempatan untuk memilih di antara beberapa pilihan, manusia mesti bertanggung jawab. Yang lebih berat lagi karena pilihan seorang manusia bisa saja bertabrakan dengan pilihan manusia lain. Akibatnya terjadi gesekan.

Tapi semestinya kita tidak perlu khawatir. Sang Khalik bukan cuma memberi lisensi hidup terhadap manusia tapi juga disertai dengan manual hidup.

Akibat gesekan kadang terjadi benci. Akibat benci kadang terjadi caci maki. Akibat caci maki kadang terjadi yang lebih buruk. Dalam manualnya, Sang Khalik bertitah begini: Janganlah suatu kaum menjelek-jelekkan kaum lainnya. Karena bisa jadi yang menjelek-jelekkan tidak lebih baik dari yang dijelek-jelekkan.

Atau untuk kaum muslim, Sang Khalik juga menegaskan: Janganlah kamu menjelek-jelekkan kaum lain dengan cara yang berlebih-lebihan. Karena bisa jadi kaum yang kamu jelek-jelekkan balik menghina agamamu dengan cara yang berlebih-lebihan pula.

Apalagi yang mau kita pertanyakan kalau manual ini datangnya dari Sang Khalik?

Nah, balik ke topik tentang pilihan, di sini terlihat jelas bedanya Manusia Dewasa dengan Anak-anak. Manusia dewasa akan lebih arif dan bijaksana dalam memutuskan pilihan. Sebaliknya, anak-anak bisa memutuskan sesuatu yang fatal bagi dirinya. Makanya menurut saya alamiah jika terkadang orang tua bersikap dominan ketika anak dihadapkan pada pilihan. Tapi, orang tua yang arif dan bijaksana akan berusaha membimbing anak untuk berusaha arif dan bijaksana dalam meilih, sesuai tingkat usianya.

Di milis ini kita bebas berkomentar. Begitu saya pikir semua anggota milist sepakat. Tapi nama milis ini tentu juga memperlihatkan kesamaan interest kita untuk bergabung: GORONTALO MAJU 2020!.
Oleh karenanya, ada baiknya, sebelum meng"KLIK" icon "SEND", kita pertimbangkan, akankah postingan saya membawa GORONTALO MAJU 2020? Atau sebaliknya, justru akan menjadikan GORONTALO MUNDUR 2020 TH KE BELAKANG?

Bagaimana?

Tidak ada komentar: