23 Juli, 2007

Keheranan Tak Habis-habis....Anggota DPRD Lucu


Kalau nama blog ini Persembahan Tak Habis-habis, untuk anggota DPRD mau saya kasih judul Keheranan Tak Habis-habis.


Bagaimana tidak. Saya sih tidak baca langsung, tapi dengar berita koran dari teman yang layak saya percaya intelijensinya, anggota DPRD Kota Makassar kemarin (22/7) bikin statemen lucu, mengherankan, tidak masuk akal, bahkan sangat layak ditertawakan (kalau ada demo tampil beda, saya pikir-pikir mau bikin demo ke DPRD Kota Makassar bukan untuk bikin ribut, tapi untuk menertawakan anggota DPRD....hahaha....).

Kata teman saya, ada anggota DPRD yang protes atas sistem pengajaran di sebuah sekolah di Makassar yang bahasa pengantarnya pakai bahasa Inggris. Alasan protesnya, takut nanti anak didik bisa lupa bahasa Indonesia!

Hahahaha...............lucu bin aneh kan?!

Saya bilang ke teman, jangan-jangan anggota DPRD itu jamaah si Usman Roy yang dulu ngaku-ngaku ustadz trus bikin shalat versi terjemahan. Masak segitu fobianya?

Anggota DPRD itu kalau dulu ikut API-TPI, pasti juara. Lucunya tidak ketulungan. Bukan cuman bikin kita ketawa terpingkal-pingkal, kalau terus ingat-ingat lawakan mereka, kita bisa kencing berdiri....hihihi.....

Ini pengalaman teman saya. Dia bertanggung jawab atas sebuah mall besar di Makassar. Suatu saat seorang anggota DPRD datang kunjungan mendadak. Mereka minta daftar seluruh item barang yang dijual dan dipajang di dalam mall. Setelah diberikan, si yang terhormat anggota DPRD yang cerdas bertanya, "Di antara barang-barang ini, ada yang expire, tidak?". Sambil tertawa teman saya cerita ke saya, "Masak kita ditanyai barang mana yang expire di antara 300.000 item. Sebagai pemeriksa, periksa aja. Kalau ada temuan, baru permasalahkan. Itu namanya mau temuan tapi nggak mau kerja. Dasar, sudah makan uang rakyat, paling ribut kalau ada temuan, untuk menemukan pun maunya 'dilayani', bukan nemu sendiri!"

Ada musim-musim tertentu, kata teman saya, anggota DPRD semakin menjadi-jadi kelucuannya. Menilik musim-musim ini saja, lucu sekali. Mau tau kapan musim-musim itu? Kalau dekat-dekat lebaran. Hahaha! Kalau sudah dekat lebaran, kata teman saya, lihat saja, para anggota DPRD yang wakil rakyat itu pasti sangat meningkat kinerjanya. Temuan kasusnya meningkat tajam. Sayangnya bukan murni untuk kepentingan rakyat. Anda tau kenapa temuannya banyak? Ujung-ujungnya amplop plus parcel. Lucu kan?

Lucunya anggota DPRD tidak berhenti sampai di situ. Selain lucu, mereka juga paling pandai cari sinonim kata. Ini pun menambah rating kelucuan mereka. Tanya contoh? Ada. Tambahan penghasilan untuk kantong pribadi bisa mereka namai "tunjangan komunikasi". Atau di lain kesempatan mereka namai "tunjangan laptop" (Tukul aja yang jelas-jelas bergantung ke laptop tidak dapat tunjangan laptop). Lha terbukti. Waktu tunjangan komunikasi dibatalkan oleh Depdagri, padahal para anggota DPRD se-nusantara sudah terima dan diminta dikembalikan, ternyata kan terbuka boroknya. Banyak yang protes. Katanya duitnya ada yang sudah terlanjur diapaki renovasi rumah, ada yang terlanjur dipakai beli mobil, untung-untung nggak ada yang ngaku sudah terlanjur dipakai kawin....hehehe....sekali lagi lucu bin aneh kan?

Mungkin kalau stasiun TV sudah kehabisan pelawak, tidak usah susah-susah bikin audisi. Ke gedung DPRD saja. Di sana banyak orang lucu kok...Atau kalau anda lagi stress mau ketawa ketiwi, ke sana saja. Atau kalau anda mau bikin organisasi 'Asosiasi Orang-orang Asli Lucunya Tidak Tanggung-tanggung dan Tidak Malu-malu Memperlihatkan Kelucuan Tapi Tetap Berstatus Terhormat' dan anda lagi cari anggota, ya ke sana juga.

Hidup anggota DPRD! Hidup lucu! Hihihi.....