18 Juli, 2007

Mungkin ini............


Tulisan ini saya poting di GM2020 tanggal 29 Mei 2007. Selamat membaca.


*********

Mungkin ini bisa meredakan lumpur Lapindo....

Dulu Baghdad, Ibu kota Irak yang sekarang amburadul adalah salah satu pusat ilmu pengetahuan. Di sini pernah hidup imam-imam terkenal dalam sejarah Islam, salah satunya adalah Imam Hasan al Basri.

Hasan al Basri (semoga Allah senantiasa melimpahkan magfirah kepada beliau) adalah imam yang pandai dan terkenal arif.

Suatu hari, dalam waktu yang tidak bersamaan, datang tiga orang untuk berkonsultasi kepada beliau.

Orang pertama datang dengan masalah anak. "Ya Imam, tolong tunjukkan kepadaku bagaimana cara terbaik meminta kepada Allah agar aku dan istriku bisa punya anak. Kami sudah lama menikah tapi masih belum dikaruniai anak."

Sang Imam tafakur sebentar, kemudian berkata, "Pulanglah dan ajak istrimu beristigfar sebanyak-banyaknya kepada Allah SWT"

Berselang beberapa saat masuk orang ke dua. Masalah dia ternyata masalah kampungnya. "Ya Imam, tolong tunjukkan kepadaku bagaimana cara terbaik meminta kepada Allah agar di kampungku diturunkan hujan. Kami sekampung merasa resah karena sawah ladang kami tidak bisa tumbuh karena hujan tak kunjung turun."

Sang Imam tafakur sebentar, kemudian berkata, "Pulanglah dan ajak orang-orang sekampungmu beristigfar sebanyak-banyaknya kepada Allah SWT"

Berselang beberapa saat masuk orang ke tiga. Masalah dia relevan dengan yang oleh orang sekarang banyak dianggap sebagai masalah, yaitu rezki. "Ya Imam, tolong tunjukkan kepadaku bagaimana cara terbaik meminta kepada Allah agar aku bisa dapat rezki yang cukup. Capek rasanya saya banting tulang setiap hari tapi rezkiku habis untuk makan sehari."

Lagak Sang Imam juga sama, tafakur sebentar, kemudian berkata, "Pulanglah dan beristigfar sebanyak-banyaknya kepada Allah SWT"

Dalam perjalanan pulang ketiga orang bertemu dan saling berbagi cerita. Mereka terkejut karena ternyata advise sang Imam sama untuk ketiganya. Mereka mulai meragukan kredibilitas sang Imam. Jangan-jangan Imam Hasan al Basri bukan imam pandai. Jangan-jangan ia biasa-biasa saja.

Mereka bertiga memutuskan kembali secara bersama-sama untuk meminta klarifikasi dan konfirmasi sang Imam.

"Ya Imam. Kami bertiga punya masalah berbeda. Tapi kok jalan keluarnya sama?!"

Jurus Sang Imam tetap tunggal, beliau tafakur sejenak kemudian bertanya:

"Wahai kalian bertiga. Apakah kalian percaya akan Allah?"

Tentu saja tiga orang itu bingung....? ??? "Wahai Imam, itu jangan ditanya. Tentu saja kami percaya kepada Allah!"

"Kalau begitu, apa kalian beriman kepada Al-Quran sebagai wahyu Allah?"

Ketiganya bingung berganda. "Wahai Imam, itu jangan ditanya. Tentu saja kami beriman kepada Al-Quran sebagai wahyu Allah!"

"Kalau begitu. Perbanyaklah beristigfar kepada Allah. Sesungguhnya, jawaban dari ketiga masalah kalian adalah sama...Cobalah buka Quran Surat An-Nuh ayat 9-11 (kalau tidak salah, penulis, soalnya materi ini sumbernya dari ustadz dan sudah agak lama), niscaya kalian akan tahu kenapa..."

Alangkah kagetnya ketiganya setelah membuka ayat yang dimaksud bahwa jawaban dari masalah ketiganya jelas-jelas tercantum di ayat tersebut. Mereka takjub membacanya seakan-akan mereka belum pernah membaca Al-Quran sebelumnya.. ..

Saya tidak akan memberitahu apa yang tercantum di dalam ayat tersebut. Silahkan Anda lihat sendiri.

Tapi kalau anda sudah melihat dan membacanya, tolong konfirmasi apakah kesimpulan kita senada?

Mungkin itu bisa meredakan lumpur Lapindo..... ....

Seharusnya bisa........ ....

Tidak ada komentar: