13 Juli, 2007

Orang-orang Berselimut....


Tulisan ini saya posting do GM2020 tanggal 2 Juli 2007. Selamat membaca.


*********


Assalaamu Alaikum Wr. Wb.

Dear Milisters...

Ada beberapa kisah teman saya yang mau saya kisahkan. Untuk alasan privacy, nama tidak saya sebutkan.

------------ ------

Seorang teman pernah berkeluh kesah. Ia ke sana ke mari berkendara motor untuk cari duit. Ia seorang dosen bergelar S2. Istrinya juga Dosen. Dari kampus ia dan isterinya terima gaji. Tapi tentu anda bisa mengerti, seperti sebahagaian besar orang, ia rasa gajinya tidak cukup. Kebetulan ia Englishnya jago. Cara mengajarnya juga disuka banyak orang. Very communicative! Apalagi jebolan beasiswa IDP - Australia.

Saya harus akui dia orang yang gigih. Panas terik ia tahan. Hujan lebat pun ia terobos. Jam kerjanya panjang. Kalau pagi ia di utara kota, mungkin 2 jam setelah itu ia sudah di selatan kota. Pulang ke rumah di atas rata-rata jam pulang orang kebanyakan.

Ketika bertandang ke rumah saya suatu saat, saya suguhi kopi (saya lihat dia ngantuk soalnya). Saya bilang, "Kamu kelihatan capek sekali". Dia akui. Dia bilang dia kerja ngajar di kampus kurang lebih sama dengan dosen yang lain. Tapi ngajar di luar di kursus atau di privat cukup panjang. Dia jujur harus begitu untuk 'ngejar setoran'.

Itu baru kegiatan ngajarnya. Belum lagi keterlibatan di proyek. Saya bilang ke dia "Kamu lebih dari Superman!".

Tidak ada keberatan, dia mengaku dia malah butuh waktu kerja lebih panjang. Dia bilang, "Seandainya sehari bisa lebih dari 24 jam, itu pun mungkin tidak cukup buat saya!"

Saya tanya, kerja begitu keras dan panjang untuk apa? "Saya perlu UANG!" katanya.

------------ -----

Dear Milisters, teman saya ini BERSELIMUT! Ia berselimut ketidakpuasan. Menurut saya tidak akan ada jumlah uang terbesar yang bisa memuaskan kebutuhannya. Juga tidak akan ada lebih dari 24 jam waktu hidup untuk memuaskannya. Teman saya ini BERSELIMUT!

------------ -----

Seorang teman yang lain saya kisahkan lain lagi.

Dia ini sekarang yatim piatu. Dulu ketika orang tuanya masih hidup mereka termasuk keluarga berkecukupan. Cukup uang untuk bermewahan. Cukup banyak waktu untuk bersenang-senang. Semua orang dalam rumahnya cukup sibuk dengan kegiatan sendiri tanpa mau tahu kegiatan orang yang lain.

Sampai ajal telah menjemput kedua orang tuanya. Saya tidak tahu, bahwa di balik semua kecukupan yang dulu ia punyai, sekarang ia masih berkecukupan, hanya saja, kecukupannya sekarang adalah cukup banyak masalah.

Karena dulu ia hidup dalam kemanjaan, sekarang ia tidak tahu harus bagaimana. Saudara-saudaranya cari selamat sendiri. Maklum, sejak kedua orang tuanya masih hidup mereka memang sudah biasa saling cuek.

Masalah cukup besar karena teman saya ini bingung bagaimana untuk survive. Serunya lagi karena kepribadiannya juga bermasalah. Ia selalu curiga sama orang. Kepada saya dan teman-temannya yang lain, ia selalu merasa dicuekin (mungkin terbawa kondisi di kelurganya dulu). Kalau ada teman yang menawari pekerjaan, biasanya tidak bertahan lama. Ia cenderung bentrok dengan pemberi kerja karena terdapat kesan bahwa ia selalu merasa dieksploitasi. Mentang-mentang ia orang susah, katanya.

------------ ------

Dear Milisters, teman ini juga BERSELIMUT! Ia berselimut bayang-bayang masalah pribadinya. Ia mengerti bahwa ia bermasalah, tapi ia tetap curiga. Ia penuh rasa curiga. Teman saya ini BERSELIMUT!

------------ -----

Kisah tentang teman saya masih ada.

Kalau yang satu ini cukup dekat dengan saya. Ia secara langsung atau tidak langsung suka membeberkan masalah pekerjaannya. Ia dalam istilah banyak orang 'beruntung'. Masih kata orang lagi, ia bekerja di 'tempat basah'. Kerjanya di departemen pemerintah dan berurusan dengan proyek. Ia panitia proyek. Pernah dengan jelas ia ngomong ke saya. Proyek itu mau dibuat peraturan bagaimanamun tetap bisa diakali. Kata dia, bukan rahasia lagi bahwa pemenang tender sudah ketahuan di depan.

Mungkin para pemeriksa proyek sudah tahu, tapi pura-pura tidak tahu, katanya. Semua proyek harus diumumkan di media massa. Nah, trik dan tipsnya untuk mengelabui banyak pemain proyek, pengumuman dilakukan di koran yang tidak terkenal, atau melalui radio pada jam-jam malam di mana sebagian besar sudah tidur.

Saya pernah bertanya, "Bukannya sekarang pemerintah bekerja sama dengan koran-koran tertentu untuk mengumumkan proyek di koran itu?" Dia bilang, itupun bukan berarti tidak bisa diatur. Bisa dibilang semua peserta tender sudah saling kenal. Di antara mereka ada aturan bahwa pemenang yg sudah ditentukan sejak awal akan dibiarkan menang. Mereka akan bertindak sebagai pendamping. Tentu saja bukan berarti itu dengan ikhlas. Mereka dapat fee pendamping. Jangan heran kalau banyak orang yang punya lebih dari satu perusahaan, ngakunya kerja proyek pemerintah, tapi tidak pernah kelihatan di mana proyeknya, tapi hidupnya tetap bergelimang harta.

Saya bilang ke teman ini, "Itu bukannya curang dan korupsi?" Dia jawab enteng, korupsi itu kalau tidak sesuai aturan perundangan. Ini kan sesuai. Prosesnya aja yang kita atur. Lagian, susah mau kaya kalau tidak curang di jaman sekarang!

------------ ----

Dear Milisters, teman yang ini juga BERSELIMUT! Dia berselimut kecurangan. Ini cocok dengan tulisan Ahmad Deedat penulis The Choise. Segala sesuatu yang dari akal hanya akan menggelitik akal. Tapi kalau datangnya dari hati juga akan menggetarkan hati. Teman saya ini, sama juga, BERSELIMUT!

------------ -----

Dear Milisters,

Tolong baca DISCLAIMER berikut:

Tulisan ini semata-mata berkisah tentang teman saya. Apakah teman saya ini nyata atau fiktif, biarlah itu menjadi rahasia saya dan selain saya hanya ALLAH SWT yang Maha Mengetahui.

Kalau sekiranya anda Milister ada yang termasuk teman saya dan kisah di atas mirip dengan kisah anda, maka bisa jadi itu anda. Maka Anda adalah orang yang BERSELIMUT!

Kalau sekiranya anda Milister bukan teman saya tapi kisah anda mirip dengan kisah di atas, maka pasti itu bukan anda. Tapi tidak mengapa, meskipun anda bukan teman saya, tapi kisah anda mirip dengan kisah di atas, tetap saja, Anda adalah orang yang BERSELIMUT!

Kalau sekiranya anda Milister adalah teman saya atau bukan teman saya, dan kisah di atas tidak mirip dengan kisah di atas, jangan senang dulu, karena bisa saja Anda tetap tergolong orang yang BERSELIMUT!

Mungkin kisah Anda lain. Mungkin kisah anda seperti kisah-kisah di bawah ini:

- Anda marah terhadap sesuatu, dan anda terus saja marah. Anda tidak puas kalau anda tidak melampiaskan kemarahan, seakan tiada kata maaf dalam kamus anda. Maka anda adalah orang BERSELIMUT.

- Anda miskin dibandingkan orang sekitar anda, dan anda terus meratapi kemiskinan. Anda sibuk memelototi orang kaya sementara anda sendiri tidak mau bekerja atau berusaha untuk keluar dari kemiskinan. Maka anda adalah orang BERSELIMUT.

- Anda adalah anggota dari suatu bangsa. Bangsa anda tergolong bodoh dan terbelakang. Tapi bangsa anda tidak mau belajar dan mengapresiasi usaha bangsa lain. Bangsa anda terus gontok-gontokan. Maka Bangsa anda adalah BANGSA yang BERSELIMUT!

- Anda sudah mendapatkan 3 contoh lain tentang orang berselimut. Tapi Anda masih juga belum mengerti apa arti orang berselimut itu. Maka pikiran anda itu BERSELIMUT!

------------ ---

Tolong baca DISCLAMER ini masih berlanjut.

Kalau Anda, Keluarga Anda, Teman Anda, Pemerintah Anda, Bangsa Anda, Umat Anda, atau siapa saja tergolong BERSELIMUT, maka sebaiknya Anda dengar seruan berikut:

"Hai, Orang yang BERSELIMUT!"
"BANGUNLAH! Lalu beri PERINGATAN!"

Quran Surah 74 (1-2)

Anda, yang tergolong BERSELIMUT, tidak akan berdiri, dan keluar dari SELIMUT anda, apabila anda TIDAK BANGUN/BANGKIT!

Kalau selimut anda KEMISKINAN, bangunlah, ingatkan diri anda bahwa anda tidak akan kaya apabila tidak bangun dan mengerjakan sesuatu.

Kalau selimut anda adalah KEMALASAN, bangunlah, ingatkan diri anda bahwa satu-satunya cara anda harus rajin.

Kalau selimut anda adalah KEBODOHAN, bangunlah, ingatkan diri anda bahwa tidak mungkin keluar dari kebodohan tanpa belajar.

Kalau selimut anda adalah KECURANGAN, bangunlah, peringatkan diri anda bahwa keuntungan dari kecurangan bukanlah keuntungan sebenarnya, malah kerugian bagi anda.

Kalau selimut bangsa anda ini adalah SALING TUDING, SALING SIKUT, SALING FITNAH, SALING DORONG, dan berbagai SALING yang lain, BANGUNLAH! Ingatkan bangsa anda bahwa itu tidak menyelesaikan masalah. Jangan pernah harap padi kalau anda tanam rumput. Jangan harap hasil bagus kalau bukan niatnya baik.

------------ ---

DISCLAIMER terakhir:

Jika anda orang Gorontalo, atau bukan orang Gorontalo, tinggal di Gorontalo atau bukan di Gorontalo, berbahasa Gorontalo atau tidak berbahasa Gorontalo, pengunjung tetap GM2020 atau bukan pengunjung tetap GM2020,

dan anda BERSELIMUT,

BANGUNGLAH! dan BERI PERINGATAN!

Tidak ada komentar: