23 September, 2007

Tentang aku, kau dan anak kita


Kemarin untuk pertama kali selama Ramadhan ini saya bawa si Ai (anak laki-laki saya) ikut berbuka puasa bersama ke mesjid. Terakhir Ai ikutan ke mesjid hampir setengah bulan lalu ketika kami sekeluarga ikut acara pengajian rutin malam jumat. Ai, waktu itu, seperti biasa, memimpin teman-temannya menjadi ‘gerombolan si ribut’ dengan berbagai suara teriakan mereka sambil berlarian keluar masuk mesjid.

Karena ‘lama’ tidak bertemu dengan teman-temannya, kemarin saya memutuskan untuk membawa Ai. Saya terkejut geli ketika sampai di depan mesjid, masih di dalam mobil, Ai melalui jendela berteriak pada kawanan teman-temannya yang rata-rata berumur 3 ~ 5 tahun, “Kakaaaaaaak……! Ini aku!”….hahaha….di mana pula dia belajar kata-kata itu….kayak dialog film-film Bollywood saja, pikirku.

Belakangan ini kosa kata Ai memang bertambah pesat. Ia sangat banyak meniru yang dilihat atau yang didengarnya.

Hanya saja, ada satu yang membuat saya khawatir. VCD kesukaannya salah satunya adalah seri-seri Ultraman (Utraman Dyna, Ultraman Gaia, Ultraman Max, dll). Saya perhatikan, dia sudah mulai meniru-niru gerakan pahlawan kesukannya itu. Sampai-sampai, saya sendiri pernah diterjangnya ketika sedang baring di tempat tidur.

Saya ingatkan anda, pembaca sekalian, hati-hatilah dengan tontonan anak-anak anda. Kalau tidak bias bahaya….

-----------

Tulisan ini khusus untuk suami istri.

Bicara tentang anak, kita juga mesti hati-hati kalau mau bertengkar. Yah, namanya juga manusia, wajarlah kalau sekali dua kali dikali beberapa kali (hehehe) ada pertengkaran dalam rumah tangga. Saya sendiri mengalami kok. Tapi Alhamdulillah, di dalam rekam jejak (track record) pertengkaran kami, sepanjang yang bisa kami inventarisir, belum atau Insya Allah tidak akan ada barang-barang yang pecah atau rusak. (Pernah sekali nyamuk yang tidak tau diri bahwa kami sedang bertengkar tiba-tiba hinggap di hidung saya….saya timpuk habis sebagai pelampiasan….hehehe….sang nyamuk mati, hidungku pun sakit…)

Tapi kalau mau bertengkar, terutama yang punya anak, pilih waktu dan tempat yang benar.

Lho, bertengkar itu juga mesti pakai seni, saudara-saudara. Sekarang saya tanya, anda kalau bertengkar, mau cepat selesai atau mau berlama-lama? Aneh kalau anda pilih mau berlama-lama. Berarti anda termasuk penggemar atau hobi bertengkar.

Nah, ini saya kasih jimat anti bertengkar. Insya Allah dengan jimat ini pertengkaran anda tidak akan berlangsung lama. Paling setengah ronde juga pasangan bertengkar anda sudah akan KO.

Jimat ini asli lho. Dapatnya dari orang pintar dan terkenal mumpuni. Orang pintar ini juga dapatnya dari orang pintar lain. Pokoknya sudah saya telusuri riwayat jimat ini, dan para ahli sepakat bahwa jimat ini tergolong mumpuni shahih…

Akan saya transfer ke anda sekarang juga.

Berikut caranya. Tolong anda pergi berwudlu. Setelah berwudlu, lakukan shalat sunnat wudhu 2 rakaat. Setelah itu, siapkan kertas kosong ukuran 10 cm x 10 cm. Letakkan di atas meja di depan anda. Selanjutnya, lipat 2 kertas itu. Hasil lipatannya anda lipat 2 lagi. Begitu seterusnya sampai lipatannya sudah tidak bisa dilipat lagi. Kantongi jimat ini dan pastikan bahwa kalau anda akan bertengkar dengan suami atau istri, anda bisa meraih dan menggunakannya kapan saja.

Cara penggunaan. Ketika keadaan sudah memenuhi syarat disebut sebagai pertengkaran, ketika suami atau istri anda sudah mulai ngomel ngalor ngidul nyebut macam-macam, maka di sinilah saat yang paling tepat untuk mengeluarkan jimat mumpuni anda! Sebelum menggunakan, bacalah ‘Audzubillahi minasysyaitoonirrajiiimm’…selanjutnya keluarkan jimat dan gigit keras-keras (bukan dikunyah!) dengan gigi bagian depan anda. Pokoknya lakukan ini sepanjang suami atau istri anda masih ngomel-ngomel (kata orang Makassar: ‘pote-pote’). Kalau ngomel-ngomelnya semakin keras, gigit jimat anda semakin keras pula. Insya Allah, ngomel-ngomel suami atau istri akan berakhir cepat sebelum satu ronde. Selesai.

---------

Hahaha….serius amat mau pake jimat bertengkar…

Orang bertengkar itu ditunggangi setan. Makanya lihat warna muka orang kalau lagi bertengkar, merah kan? Itu karena setan dibuat dari api. Makanya dengan menunggangi orang yang lagi marah, warna setan kelihatan jelas.

Bapak-Ibu, kalau suami sedang marah, berarti ia sedang jadi api yang berapi-api. Nah, kalau lagi begini, ibu jangan jadi bensin dengan menimpali omelan suami. Mendingan ibu-ibu diam sambil menggigit jimat. Kalau kebetulan lagi megang HP yang berkamera, mending muka suami dipotret close up, ntar kalau marahnya sudah selesai, perlihatkan hasil potretnya….hahaha….

Saya bukan penasehat perkawinan lho. Saya saja juga sering minta nasehat perkawinan dari orang yang lebih ‘berpengalaman’. Bukan berpengalaman kawin….hehehe…tapi berpengalaman mengendalikan amarah mereka kalau lagi marah. Soalnya, kalau suami istri lagi bertengkar, itu bukan masalah suami istri itu saja. Anak pun bisa ikut-ikutan susah.

Jadi, Bapak-Ibu, suami-istri, saudara-saudari, kalau mau bertengkar, pilih waktu dan tempat yang tepat, juga pakai cara yang tepat, dan ingat selalu, camkan dalam hati bahwa ini bukan sekedar aku dan kau, “Ini tentang aku, kau, dan anak kita….” Jadi, hati-hati….

Tidak ada komentar: