24 September, 2007

Petualang Malam


Enggak tau kalau anda lebih tau. Yang saya tau sebatas yang pernah saya alami.

Ceritanya sudah lama. Waktu itu saya masih bujang. Ada urusan bisnis, saya ke Jakarta. Rekan bisnis saya sebagian besar adalah orang keturunan Tionghoa. Bosnya berkebangsaan Malaysia.

Selayaknya para pebisnis metropolitan, sore sebelum pulang ke hotel, oleh Ibu Er (nama saya samarkan) saya dititip pesan, “Pak, ntar malam Bapak dijemput untuk makan malam rame-rame ya pak.” Sebenarnya saya bukan tipe pria malam (suka keluar malam). Saya lebih prefer makan di hotel saja, selebihnya ya tidur. Makanya, selepas shalat Maghrib di hotel, saya telepon Ibu Er, “Bu, maaf, saya kurang enak badan. Mungkin masih capek akibat perjalanan tadi pagi. Saya makan di hotel saja ya. Sampaikan maaf saya sama Bos.”

Alhamdulillah. Malam itu skenarioku lolos.

Tapi keesokan malamnya kelihatannya saya tidak punya alasan lagi untuk menolak ajakan yang sama. Ibu Er sendiri menjemput saya di hotel. “Pak, kita makam malam sambil karaokean yah.” Waduh, pikirku. Dunia begitu bukan duniaku…dalam hati aku membatin. Tapia pa boleh buat. Saya cuman bias manggut-manggut.

Kami akhirnya tiba di sebuah restoran di sebuah sudut ibukota (itu pikirku). Ketika masuk ke dalam, nyata bahwa tempat itu bukan sekedar restoran. Di dalamnya juga terdapat diskotek yang penuh dengan asap rokok. House musicnya minta ampun. Di beberapa sudut saya bias melihat jelas orang-orang yang kepalanya ‘geleng-geleng’, dalam hati saya pikir, “oh ini mungkin yang kata orang lagi fly….”

Jujur dalam hati saya tidak nyaman. Tapi sudahlah. Saya buat nyaman dan terkendali saja. Ibu Er mendekati. “Pak, ini tempat ngumpulnya cewek-cewek keturunan Tionghoa. Kalau ada yang Bapak suka, bisa dipesan lho…” Hahaha…saya senyum-senyum kecut saja. Sebagai lelaki saya sungguh tergoda. Tapi sebagai muslim, saya tak mau tergoda. Selain senyum, saya diam saja tidak menimpali.

Malam itu berlalu. Saya pun berusaha melaluinya. Pengalaman pahit tapi sangat berharga. Malam itu, saya jadi tahu bagaimana ritual para petualang…para petualang malam di ibukota…

---------

Allah SWT telah menerangkan di dalam Al-Quran, bahwa sesungguhnya di balik pergantian siang dan malam terdapat tanda-tanda kekuasaan-Nya. Juga bahwa Allah SWT telah menjadikan siang sebagai waktu bagi manusia untuk mencari nafkah, dan malam untuk beristirahat.

Siang mungkin biasa. Tapi malam. Banyak hal luar biasa yang terjadi. Pengalaman di diskotik ibukota malam itu memperluas wawasan saya bahwa begitu banyak orang memutuskan keluar dari jalurnya dengan memanfaatkan malam bukan untuk beristirahat.

Para petualang malam di diskotik itu sungguh kasihan. Mereka menukar kesunyian malam dengan kehingar bingaran. Mereka menukar kebeningan langit bertabur bintang dengan kekeruhan asap rokok. Mereka menukar hembusan angin malam yang terkendali dengan umbaran nafsu seks yang liar. Mereka menukar kesempatan malam untuk bertobat dengan berbuat dosa….

Nauzubillahi min dzalik……

----------

Bulan Ramadhan adalah bulan termulia di sisi Allah SWT. Bulan ini menawarkan banyak berkah. Oleh Allah SWT, pemegang otoritas tunggal di langit dan di bumi, amalan manusia akan dilipatgandakan pahalanya.

Jika bulannya adalah termulia, maka malam-malam bulan Ramadhan adalah terkhusus. Adalah suatu keuntungan hakiki bagi manusia muslim yang berhasil mendapatkan malam termulia di bulan Ramadhan, yaitu Lailatul Qadar.

----------

Jika ada petualang malam yang mulia, maka para petualang ibadah malamlah mereka. Ketika orang lain asik berselimut, mereka bangkit. Ketika orang lain asik ngorok, mereka bersuara merdu. Ketika orang lain asik bermimpi, mereka justru di puncak kenikmatan berkomunikasi dengan Tuhan mereka..

Sungguh indah berada di sekitar para petualang ibadah malam. Jidat mereka hitam. Bibir mereka senantiasa basah dengan kata-kata pujian kepada Yang Maha Terpuji. Ruku’ mereka ikhlas. Sujud mereka sangat merendahkan diri mereka di depan Yang Maha Tinggi. Tak ada satupun gerakan yang tidak mereka nikmati.

Tak ada musik mengiringi. Tak ada hingar bingar. Tak ada nafsu yang diumbar.

----------

Malam memang penuh misteri. Kegelapannya bisa menawarkan banyak keindahan. Keindahan yang bisa semu dan meracuni, tapi bisa pula hakiki dan abadi.

Ini semua terbalik ke anda. Ini masalah pilihan. Pilihan senantiasa menawarkan kesempatan dan resiko. Namun sesungguhnya yang baik itu sangat jelas bedanya dari yang buruk. Sebagaimana bisa dijumpai dalam bahasa Al-Quran:

- Samakah orang buta dengan orang melihat?
- Samakah orang tuli dengan orang mendengar?
- Samakah orang yang diberi petunjuk dengan orang yang sesat?

Pilihannya sesungguhnya jelas. Namun ketika hati diliputi kemudharatan, dan petunjuk Allah tidak kunjung datang, percayalah, pilihan sesederhana itu bisa jadi sulit dan membingungkan sepanjang masa.

Wahai manusia malam. Jika kegelapan malam menarik hati anda, maka jadilah petualang malam yang benar. Jadilah petualang ibadah malam. Petualang yang perkasa. Petualang yang dibangga-banggakan Allah SWT.

Betapa bangganya…….


Note: Gambar diambil dari sini

Tidak ada komentar: